Kepagian itu,
Suram, kelam tidak bercahaya
Merindui kamu,
Sepi, sunyi sungguh merana
Dinding langit tidak lagi cerah
Hanya mendung luka tak berdarah
Mentari telah menampakkan tirai
Di mana pelangi?
Sungguh, hati ini telah dimiliki
Sungguh, hati ini kepunyaan pelangi
Dalam sedih, aku gembira miliki pelangi
Dalam sendu, aku tersenyum dimiliki pelangi
Apa perlu aku menanti hujan?
Umpama pungguk rindukan bulan
Aku melihat secebis warna pelangi
Di kaki langit itu aku bernafas kembali
Suram, kelam tidak bercahaya
Merindui kamu,
Sepi, sunyi sungguh merana
Dinding langit tidak lagi cerah
Hanya mendung luka tak berdarah
Mentari telah menampakkan tirai
Di mana pelangi?
Sungguh, hati ini telah dimiliki
Sungguh, hati ini kepunyaan pelangi
Dalam sedih, aku gembira miliki pelangi
Dalam sendu, aku tersenyum dimiliki pelangi
Apa perlu aku menanti hujan?
Umpama pungguk rindukan bulan
Aku melihat secebis warna pelangi
Di kaki langit itu aku bernafas kembali
Pemuda itu, dia pelangi
Menerangi perjalanan hari sepi
Ketidakpastian itu berlalu kini
Cinta ini sejujurnya untuk pelangi.
copyright © Rihin_CS
rihin7.blogspot.com
No comments:
Post a Comment